Proyeksi Peta UTM (Artikel 2 UBHARA)



Apa itu Proyeksi Peta UTM?

Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.

Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan bentuk yang diubah itu harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.


Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)

Proyeksi UTM adalah proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan. UTM merupakan proyeksi silinder yang mempunyai kedudukan transversal, serta sifat distorsinya conform. Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang disebut meridian standar dengan faktor skala1. Lebar zone 6° dihitung dari 180° BT dengan nomor zone 1 hingga ke 180° BT dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri. Perbesaran di meridian tengah = 0,9996. Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS. Perbedaan proyeksi UTM dengan proyeksi lainnya terletak pada koordinatnya. Proyeksi lain mengenal koordinat negatif sedangkan proyeksi UTM tidak mengenal koordinat negatif. Dengan dibuatnya koordinat semu, maka semua koordinat dalam sistem proyeksi UTM mempunyai angka positif. Koordinat semu di (0, 0) adalah + 500.000 m dan + 0 m untuk wilayah di sebelah utara ekuator atau + 10.000.000 m untuk wilayah di sebelah ekuator.

Keunggulan sistem UTM iyalah :
1.Setiap zone memiliki proyeksi simetris sebesar 6°
2.Rumus proyeksi UTM dapat digunakan untuk transformasi zone di seluruh dunia
3.Distorsi berkisar antara 40 cm/ 1.000 m dan 70 cm/ 1.000 m


Sifat-sifat graticule dalam Proyeksi UTM :

~ Garis melengkung yang berarah utara-selatan adalah garis proyeksi meridian
~ Garis proyeksi meridian tengah (central meridian) berupa garis lurus.
~ Garis proyeksi meridian lainnya akan melengkung ke arah meridian tengah.
~ Garis melengkung yang berarah barat-timur adalah garis proyeksi paralel.
~ Garis proyeksi paralel yang berada di sebelah utara ekuator akan melengkung ke arah proyeksi kutub utara
~ Garis proyeksi paralel yang berada di sebelah selatan ekuator akan melengkung ke arah proyeksi kutub selatan.
~ Garis proyeksi lingkaran ekuator berupa garis lurus berarah barat-timur.
~ Jarak antara dua garis proyeksi meridian yang berurutan adalah tetap untuk suatu lintang tertentu, tetapi berubah-ubah untuk setiap perubahan lintang.
~ Jarak antara dua garis proyeksi paralel yang berurutan tidak tetap.

Semua koordinat geodetis dihitung terhadap meridian Greenwich sebagai bujur nol dan terhadap lingkaran ekuator sebagai lintang nol.



Referensi : http://gisdanrs.blogspot.com/2014/11/gis-proyeksi-peta-utm.html

Comments