SIG - Measurement
Measurement in GIS
Menurut Ian Heywood dkk (2011,p176)
pengukuran panjang, keliling, dan luas adalah salah satu kegunaan SIG. Teknik pengukuran dapat berbeda tergantung dengan tipe data dari SIG (raster atau vector). Data raster Dalam pengukuran data raster banyak cara
untuk mengukur jarak dari satu titik (titik A) ke titik lain (titik B).
1.Pythagorean distance
Phytagorean distance atau (Euclidean distance) melakukan proses perhitungan jarak
antara dua titik dengan menggunakan phytagoras.
2. Manhattan distance
Manhattan distance melakukan proses perhitungan jarak pada data raster yang
diperoleh dari jumlah sel yang dilalui oleh garis tersebut.
3.Proximity distances
4. Perimeter and area
Gambar 2.1 Contoh perhitungan keliling dan luas pada data raster
(Edy Irwansyah, 2013, p53)
Perimeter adalah jarak sekeliling dari sel tersebut. Pada gambar (d), perimeter bernilai 26 unit. Area adalah nilai luas dari sel tersebut. Nilai area pada gambar (d) sebesar 28 unit.
Data vector
Data SIG yang berupa vector, pengukuran dapat menggunakan teorema Phytagoras untuk memperoleh jarak Euclidean. Geometri juga digunakan untuk mengkalkulasikan perimeter
Dan area.
Gambar 2.2 Contoh perhitungan keliling dan luas pada data vector
Edy Irwansyah, 2013, p54) Gambar 2.2 Contoh perhitungan keliling dan luas pada data vector
Pada gambar di atas, nilai distance dari garis AB bernilai 5.7 unit. Nilai distance ini diperoleh dengan menggunakan cara teorema phytagoras. Sedangkan nilai area DEF diperoleh dari jumlah masing-masing besaran area. Untuk area (1), nilai panjangnya sebesar 2 unit (diperoleh dari sumbu x), lebar = 2 unit (diperoleh dari sumbu y). Maka dari itu besaran area (1) adalah 2. Untuk area (2), panjang = 3, lebar = 2 maka dari itu diperoleh 2*3/2 = 3. Untuk area (3), panjang = 7, lebar = 2 maka
dari itu nilai area (3) = 7. Untuk area (4), panjang area = 5 unit, lebar area = 2 unit,
maka dari itu besar area bidang DEF = 2 + 3 + 7 – 4 = 10 unit² . Mengapa area (4) bernilai “-” ini disebabkan karena area (4) berada di luar bidang DEF.
ANALISIS DENGAN ARCGIS
Analisis yang akan dibahas dalam modul ini adalah analisis dengan menggunakan ArcGIS. Analisis yang dilakukan terbatas pada analysis tools dalam arctoolbox, yang terdiri atas:
§ Extract
§ Overlay
§ Proximity
§ Statistic
Dalam ArcGIS fungsi ini analisis ini terbagi lagi dalam banyak fungsi misalnya untuk extract kemudian dibagi lagi atas clip, select, split dan table select. Demikian juga degan overlay, proximitt dan statistics terdiri atas beberapa pilihan analisis.
Klik Arc Toolbox
Klik Analysis Tools
Akan muncul pilihan Extract, Overlay, Proximity, Statistic yang kemudian bisa di klik lagi untuk memunculkan fungsi-fungsi clip, erase, buffer atau frequency dari masing-masing pengelompokan analisis tersebut.
Dalam ArcGIS kemudian tersedia analisis secara khusus dengan extension-extension seperti spatial analyst, 3D analyst image analyst, network analyst, dll. Extension ini dibuat untuk mempercepat proses pekerjaan dan dapat secara khusus digunakan untuk analisis pada bidang tertentu.
Langkah-langkah Melakukan Analisis
Clip adalah proses mengextrak/suatu feature dengan feature yang dijadikan batasan wilayah clip.
Klik Arc Toolbox
Klik Extract
Klik Clip
Input features = diisikan dengan layer yang akan di clip/dipotong
Clip features = diisikan dengan layer yang akan menjadi pemotong (dalam bentuk polygon)
Output feature class = diisikan nama layer dan folder hasil clip.
XY tolerance (optional) = diiskan nilai toleransi yang satuannya diisikan pada pilihan drop menu yang dimulai dengan unknown. Karena optional bagian ini bisa dilewatkan dan tidak harus diisi.
Select
Merupakan proses pemilihan suatu feature dengan mengunakan SQL berupa expression yang ditentukan.
Input features=diisikan dengan layer yang akan dipilih.
Output Feature Class= diisikan nama file dan folder dimana hasil akan disimpan
Expresion (optional) diiskan dengan SQL dari informasi yang dipilih dalam data tabular.
Isikan input feature =Papua_district_bnd_poly
Isikan Output Feature Class= ini akan otomatis diisi dengan belakang file diberi akhiran select. Nama file bisa diubah tetapi sebaiknya lokasi penyimpanan dibiarkan sama dengan file asal.
Diiskan Expresion (optional) = “KAB_KOTA=Sarmi” caranya dengan mengklik query builder.
Klik OK untuk melakukan proses
Split
Adalah proses memisahkan satu layers menjadi beberapa layer dengan menggunakan satu polygon yang terpecah-pecah.
Misalnya memisahkan satu layers kontur yang besar menjadi beberapa sheet atau grid seperti gambar berikut.
Input features=diisikan dengan layer yang akan dipisah-pisahkan/split.
Split features=diisikan dengan layer yang akan menjadi pemisah.
Split field= diiskan dengan nama field yang akan menjadi dasar.
Target workspace = diisikan dengan folder dimana hasil split akan disimpan.
XY Tolerance = diisikan dengan angka toleransi jarak yang digunakan dalam analsisi.
Tabel Select
Merupakan proses pemilihan table dalam sebuah layer dengan menggunakan expresi dalam SQL.
Input table = diisikan dengan table/layer yang data tabelnya akan dipilih.
Output table=diiskan dengan nama table dan lokasi akan disimpan.
Expression (optional) = diisikan dengan expresi SQL yang ditetapkan sesuai dengan tujuan.
Overlay
Erase
Adalah proses menghapus sebagian dari layer dengan menggunakan layer lain sebagai pembatas wilayah yang dihapus.
Proses analisis ini misalnya dilakukan untuk mengurangi luas kawasan hutan dengan menghapus bagian danau.
Input features = diiskan dengan layer akan akan dihapus sebagian isinya.
Erase feature = disikan dengan layer yang menjadi batas polygon wilayah terhapus.
Output feature dengan nama file dan lokasi file akan disimpan.
XY tolerance = diiskan dengan batas tolerasi kesalahan dari proses. Biasanya diikan satuan jarak tertentu seperi meter, km, miles, dll.
Identity
Adalah proses penggabungan satu layer utama dengan layer lain dengan melalukan overlay dan akan menghasilkan layer utama dengan tambahan input dari layer yang kana digabungkan.
Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan.
Identify features = diisikan layer yang akan digabungkan.
Output feature = diisikan dengan nama dan lokasi folder dimana hasil akan disimpan.
Join attributes= adalah pilihan mengenai atribut / isi dari table yang akan digabungkan.
XY tolerance= diisikan dengan jarak toleransi yang digunakan dalam analisis. Ini bisa diiisikan dengan hitungan meter atau kilometer atau satuan jarak yang lain.
Intersect
Input features= diisikan dengan beberapa layers yang akan diintersect
Output feature class= diisikan dengan nama dan lokasi hasil penggabungan akan disimpan.
Join attribute (optional)= diiisi dengan pilihan semua atribut yang akan disatukan.
XY tolerance(optional)= diisi dengan tolerasi jarak untuk analisis.
Output type (optional)= diiskan dengan jenis output… isikan dengan input supaya hasilnya sama dengan file input.
Spatial Join
Adalah proses menggabungkan data tabular dengan fungsi join. Proses ini menggabungkan data tabular target feature/layer yang akan ditambahkan datanya dengan Join feature yang merupakan feature/table yang akan menjadi tambahan. Proses ini akan menghasilkan data tabular baru yang merupakan hasil gabungan 2 tabel tersebut dengan menggunakan pilihan proses penggabungan (misalnya join_one_to_one).
Target feature =adalah feature yang akan digabungkan
Join feature = feature yang akan digabungkan
Output feature = hasil dari penggabungan, diisikan dengan
Join Operation (optional) = pilihan join, bisa one to many atau one to one
Fiel map of join features =Field yang akan digabungkan.
Match option (optional) =pilihan penggabungan, standar untuk penggabungan dalah intersect
Distance Field Name (optional) =
Setelah diisikan klik OK
Union
Merupakan proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data tabularnya akan disatukan.
Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan
Output feature = diisikan dengan feature kedua yang akan digabungkan
Join attribute (optional) = diisikan dengan attribute apa yang akan disatukan, dengan pilihan all atau FID (attribute dasar).
XY tolerance (optional) diiskan dengan jarak yang digunakan sebagai toleransi analisis.
Gaps Allowed (optional) = defaultnya dicontreng saja.
PROXIMITY
Buffer
Buffer adalah proses analisis yang digunakan untuk membuat feature tambahan di sekeliling feature asli dengan menentukan jarak tertentu.
Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon.
Referensi : https://deniramadhanw.blogspot.com/
Comments
Post a Comment